Translate

April 21, 2025

Dinas Kebudayaan

Mari Lestarikan Tradisi & Kebudayaan Bali

Widyatula Dalami “Usadha Panepas Gering” Ungkap Khasiat Tanaman untuk Imun Dan Kesaktian Air Bagi Penyembuhan

eminar atau Widyatula secara daring kali ketiga serangkaian Bulan Bahasa Bali 2021 masih berkutat pada kekayaan usadha sastra Bali dengan tema “Sastra Penaweng Gering: Usadha Bali Pinaka Panepas Gering”, Senin 15 Februari 2021.
Menarik, dalam pemaparan sejumlah narasumber mengupas berbagai pengobatan tradisional dengan media tanaman tertentu yang digali dari Usadha Bali memiliki khasiat pengobatan dan telah teruji secara ilmiah.
Sebagai Nara Sumber dr. I Wayan Cahyadi Surya Distira selaku Farmakologi dan Imunologi, memaparkan materi tentang manfaat Kesambi dalam Usadha Bali. Menurutnya, peran tanaman bernama latin Schleichera oleosa ini cukup penting dilihat dari tinjauan Farmakologi dan Imunologi.
“Obat tradisional (usada) Bali memiliki keunggulan bahan baku alami yang sebagian besarnya berupa tumbuhan, salah satunya adalah kesambi,” kata Cahyadi
Pengkajian dengan metode kualitatif atau kepustakaan data tersebut, bertujuan untuk mengetahui kebermanfaatan kesambi dalam Usada Bali dari sudut imunologi dan farmakologi. Beberapa naskah usadha yang menjadi rujukannya antara lain, Cukildaki, Usada Dalem, Usada Ila, Usada Kecacar, Usada Kuda, Usada Rare, Usada Tiwang dan jurnal kesehatan mengenai kandungan kimiawi serta kebermanfaatan kesambi untuk daya tahan tubuh.
Dari hasil studi kepustakaan, kata Cahyadi, ditemukan bahwa kesambi memiliki banyak manfaat, seperti mengobati cacingan, jerawat, malaria dan disentri. “Kesambi memiliki kandungan kimiawi yang penting berupa flavonoid. Komponen flavonoid dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta dapat memodulasinya,” jelas peneliti manajemen kebijakan kesehatan di Universitas Gadjah Mada ini.
Dengan demikian pada kajian ini diketahui bahwa kandungan kimiawi kesambi sangatlah bermanfaat, sebagai salah satu komponen obat tradisional dalam naskah Lontar Usada Cukildaki, Usada Dalem, Usada Ila, Usada Kecacar, Usada Kuda, Usada Rare, Usada Tiwang. Selain itu potensi lain yang dimiliki kesambi sangat berkontribusi dalam memperkaya khasanah pengobatan tradisional Nusantara.
Nara sumber lainya Dr. I Komang “Gases” Indra Wirawan, S.Sn., M.Fil.H., memaparkan materi tentang “Usada Toya; Air, Mantra dan Yoga sebagai Obat yang Utama. Akademisi dari Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) ini menjelaskan secara detail tentang fungsi air sebagai obat mengatasi segela keluhan penyakit, terutama yang menyerang psikis.
Sebelum berfungsi sebagai media obat, menurut Indra “Gases”, air harus melewati proses penyucian lewat mantra dan yoga, sehingga berubah nama menjadi “Toya”. Secara etimologis dalam bahasa Bali, kata Toya terdiri dari dua suku kata “To” dan “Ya” yang artinya “itu dia”. “Itu dia” secara tidak langsung menjadi sebuah jawaban yang gamblang bahwa Toya adalah obat paling murah dan mujarab.
Yang terpenting, masih menurut Indra “Gases”, kondisi psikis si pasien harus distabilkan leboh dulu lewat yoga. “Yoga jangan diartikan sesuatu yang ribet. Yoga itu adalah memfokuskan diri terhadap suatu hal. Di Bali, banyak jenis yoga yang tidak disadari seperti, menari, makidung, nabuh dan sebagainya. Jadi dalam konteks ini, si pasien harus fokus dan yakin toya akan menyembuhkannya,” jelas dia.
Salah satu keajaiban toya, lanjut dia, mampu menyadarkan orang yang sedang kesurupan. Contoh lainnya, misalnya bayi yang tidur pulas tiba-tiba terjatuh dari ranjang yang cukup tinggi namun tubuhnya tidak mengalami keseleo. Ini membuktikan keseimbangan air dalam tubuhnya seimbang saat tertidur.

Pada kesempatan yang sama, nara sumber dari Universitas Udayana (Unud) Dr. Drs. IB Jelantik Sutanegara Pidada, M.Hum., mengungkap tentang ‘ajah-ajahan’ leluhur Bali yang termuat dalam berbagai lontar tentang gering atau wabah.
Kesimpulannya, IB Jelantik mengajak seluruh Krama Bali agar menaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19 serta meningkatkan sradha bakti sesuai ajaran Dharma agar gering agung Covid-19 segera berlalu.(*)