Translate

April 19, 2024

Dinas Kebudayaan

Mari Lestarikan Tradisi & Kebudayaan Bali

UPTD. TAMAN BUDAYA : PEKAK LAWAN KORONA OLEH PESEMETONAN KARTUNIS LAN ILLUSTRATOR KARANGASEM

Tidak seperti profesi lain, Seniman harus selalu berkarya karena luapan jiwa kreatifnya tidak pernah surut. Kreativitas yang tumbuh dari ide-ide yang muncul lewat pemikiran, lewat kegelisahan di masyarakat maupun anugerah sang Maha kreatif yang harus dituangkan dalam bentuk karya yang dikembalikan lagi ke masyarakat sebagai penikmat seni. Seniman butuh apresiasi, tanpa itu karya hanya jadi monumen ke ego an sang seniman. Seni dan Rakyat bagaikan sepasang kekasih, seni merespond banyak hal yang bersumber dari rakyat. Setiap rasa baik itu bahagia, getir dan derita yang dialami rakyat akan menjadi sebuah karya seni monumental yang menandai masa. Ketika pandemi Covid19 (virus corona) melanda dunia, segala aktivitas terhenti, jarak sesama manusia dipisahkan, pengumpulan manusia dihentikan, seniman tak bisa mendapat panggung apresiasi sebagai pemantik jiwa kreativitasnya. Tapi jiwa kreatif tak bisa dibatasi atau dihentikan apapun hal ini sudah terbukti bertahun-tahun, segala pembatasan akan usang dimakan jaman tapi tidak seni, seni tetap hidup dan berkembang dimasyarakat untuk dan oleh masyarakat. Pandemi bukan halangan bagi seniman, dengan kemajuan era digital, seniman tak harus bertatap muka secara fisik dengan sesama seniman maupun masyarakat yang mengapresiasi karya nya. Dengan sentuhan kemajuan digital, seni digital pun bermunculan, produk seni yang menyebar semudah jentikan jari di gadget kita. Seni seperti itulah yang kami karyakan dalam komunitas PEKAK (pesemetonan Kartunis lan Illustrator Karangasem/Persatuan Kartunis dan Illustrator Karangasem). Karena Wabah Corona ini para kartunis dan illustrator asal Karangasem yang biasanya “ngamen” di Art Centre sebagai rumah kreatif para seniman baik berupa live sketching maupun kartun on the spot saat Pesta Kesenian Bali berlangsung tidak berdiam diri, mereka bergerak mengedukasi masyarakat dengan infomasi tentang virus ini lewat bahasa yang dikenal dari jaman purba, yaitu seni gambar. Bahasa gambar atau visual yang lebih cepat dimengerti banyak lapisan masyarakat dan diserap dengan mudah disemua umur sebagai acuan dibanding produk informasi kaku jlimet yang mengedepankan ketakutan oleh media. Karya seni komunitas PEKAK ini disebarkan secara online dan bisa dinikmati tanpa batasan lewat media sosial bahkan bisa di unduh untuk kepentingan desa, masyarakat, komunitas maupun perseorangan secara gratis tentunya dengan tidak menghilangkan asal usul sang seniman sebagai kreatornya. Documentary yang bekerjasama dengan UPDT Taman Budaya berikut akan bercerita proses kreatif perwakilan PEKAK dalam megedukasi masyarakat lewat pameran virtual saat pandemi yang merontokkan ekonomi dan kekuatan berbagai negara di belahan dunia…