Translate

September 14, 2024

Dinas Kebudayaan

Mari Lestarikan Tradisi & Kebudayaan Bali

UPTD. TAMAN BUDAYA : GAIRAH ANAK-ANAK PETANI MENGENAL AKAR PERTANIAN OLEH SANGGAR RARE TEBA KANGIN

Dalam pentas budaya virtual di masa pandemi Covid -19 bulan Juli 2020 ini, sanggar Rare Teba Kangin mengantarkan anak-anak (rare teba kangin) pada kreativitas kesenian dengan tema: “Gairah Anak-anak Petani Mengenal Akar Pertanian Dengan Medium Seni Rupa”.

Mereka dalam berkesenian ingin sekali mengenal benda-benda dan akar daripada desanya sebagai alat bertani, salah satu benda atau alat pertanian yaitu Pengetapan padi. Pengetapan adalah alat yang berfungsi untuk merapikan potongan-potongan padi yang sebelumnya diambil dari anai-anai atau anggapan untuk merapikan padi kedalam satu ikat (cekuk) dengan cara dipukul-pukul. Jadi Pengetapan dieksplor secara gambar dan lukisan, kemudian hasilnya akan dikenalkan kepada masyarakat apa itu pengetapan, digunakan untuk apa, dan sejak kapan pengetapan itu muncul. Jadi anak-anak di sanggar Rare Teba Kangin Pemanis  dengan medium seni rupa mengajak kembali  mengenal akar kebudayaan kita di Bali, yaitu budaya agraris dengan mengenal kembali alat-alat pertanian.

Selain Pengetapan, juga diperkenalkan Anggapan, yaitu alat untuk memotong padi yang kini sudah berganti dengan Arit. Anak-anak di rare Teba Kangin Pemanis sangat bergairah dalam melakukan aktivitas berkesenian dengan medium seni rupa, mereka menggambar dan melukis dengan obyek langsung seperti yang disebut diatas berupa Pengetapan, Anggapan, Caratan, Sok Peneteg Mantenin Padi dan Okok-an bahkan anak-anak yang suka dengan bunga-bungaan mereka menggambar dengan meniru langsung seperti bunga Matahari, bunga Gemitir, dan lain sebagainya.

Melalui Media seni rupa kita semua di Bali diajak mengenal kembali budaya pertanian dan peralatannya oleh anak-anak di Sanggar Rare Teba kangin Pemanis. Dalam kegiatan pentas budaya virtual ini diikuti oleh sejumlah 19 orang anak dari berbagai usia, sekolah, yang berasal atau tinggal di Tabanan.