Translate

April 24, 2024

Dinas Kebudayaan

Mari Lestarikan Tradisi & Kebudayaan Bali

Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII Tahun 2021 dibuka resmi secara virtual (daring) oleh Presiden RI Joko Widodo dari Istana Merdeka. Pembukaan ditandai dengan penancapan Kayonan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Memparekraf) RI, Sandiaga Uno

Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII Tahun 2021 yang mengusung tema Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna Nafas Pohon Kehidupan) dibuka resmi secara virtual (daring) oleh Presiden RI Joko Widodo dari Istana Merdeka, Sabtu (12/6). Pembukaan ditandai dengan penancapan Kayonan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Memparekraf) RI, Sandiaga Uno di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Art Center Provinsi Bali.

Presiden Jokowi yang menggunakan busana adat Bali dalam sambutannya menyampaikan dalam tekanan pandemi yang sangat berat, kreativitas dan produktivitas masyarakat Bali tetap tumbuh. Pesta Kesenian Bali yang mengangkat tema “Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna Napas Pohon Kehidupan) ini, Saya apresiasi pilihan tema-nya yang mengajak pemuliaan flora-fauna dan seluruh keragaman hayati, menebarkan semangat konservasi, serta hidup harmoni dengan alam untuk penyembuhan peradaban dari pandemi.

“Kita tunjukkan kepada dunia bahwa Bali adalah destinasi wisata yang sangat aman untuk dikunjungi,” tegas Presiden Jokowi dihadapan Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.

“Angayubagia Kita ucapkan kehadapan Hyang Widhi Wasa, karena atas asung kertha wara nugrahaNya, Kita bersama-sama dapat mengikuti Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-43 tahun 2021 dalam keadaan sehat dan penuh kebahagiaan,” demikian sambutan pembuka yang disampaikan Gubernur Bali, Wayan Koster dalam acara pembukaan Pesta Kesenian Bali XLIII pada, Sabtu (Saniscara Wage, Tambir) tanggal 12 Juni 2021 yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Art Center, Denpasar.

Pesta Kesenian Bali dirintis sejak tahun 1979 pada masa kepemimpinan Gubernur Bali, Periode 1978 – 1988, Bapak Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Pesta Kesenian Bali diselenggarakan setiap tahun menjadi wahana pelestarian dan pengembangan seni tradisi yang merupakan salah satu unsur kekayaan budaya Bali. Setiap masa kepemimpinan Gubernur Bali, Pesta Kesenian Bali selalu diselenggarakan sebagai komitmen untuk menjaga seni tradisi Bali yang Kita kagumi bersama.

Dalam Pesta Kesenian Bali ke-43 tahun 2021 ini dihadiri secara langsung oleh Bapak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Para Konsul Negara Sahabat, Wakil Gubernur Bali, Ketua DPRD Provinsi Bali, Kapolda Bali, Pangdam Bali, Kajati Bali, Kepala Pengadilan Tinggi Bali, Sekda Provinsi Bali, Bandesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali, Bupati/Walikota se-Bali, Ketua DPRD Kabupaten/Kota se-Bali dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Pesta Kesenian Bali selalu diselenggarakan sebagai komitmen untuk menjaga seni tradisi Bali yang Kita kagumi bersama. Demikian pula komitmen Saya bersama Bapak Wakil Gubernur Bali, sesuai dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan Krama Bali yang sejahtera dan bahagia sakala-niskala, sesuai dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno.

“Saya berkomitmen penuh untuk terus memajukan kebudayaan Bali dengan meningkatkan standar kualitas penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali, baik materi seni yang ditampilkan, keterpaduan dan keharmonisan dengan tema, penguatan ekosistem, serta tata laksana penyelenggaraannya,” jelas Gubernur Bali, Wayan Koster saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Pesta Kesenian Bali XLIII pada, Sabtu (Saniscara Wage, Tambir) tanggal 12 Juni 2021 yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Art Center, Denpasar.

Kata Gubernur Bali, komitmen terhadap pemajuan kebudayaan Bali dan kualitas penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali ini, kian diperkokohnya dengan hadirnya kebijakan berupa Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.

Astungkara Pesta Kesenian Bali ke-43 tahun ini dapat Kita laksanakan dengan mengusung tema “Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna Napas Pohon Kehidupan). Beragam acara akan dilaksanakan selama 1 bulan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali, antara lain: pawai (peed aya), pergelaran (rekasadana), lomba (pawimba), lokakarya (kriyaloka), sarasehan (widyatula), pameran (kanda rupa), parade (utsawa), dan pemberian Penghargaan Adi Sewaka Nugraha.

Tema “Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi” merupakan pengejawantahan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, yaitu: Atma Kerthi (Penyucian Jiwa), Danu Kerthi (Penyucian Sumber Air), Wana Kerthi (Penyucian Tumbuh-Tumbuhan), Segara Kerthi (Penyucian Laut), Jana Kerthi (Penyucian Manusia), dan Jagat Kerthi (Penyucian Alam Semesta).
Tema ini secara khusus diimplementasikan untuk memuliakan dan menghormati keutamaan tetumbuhan, hewan, serta keragaman hayati yang ada di dalamnya.

“Acara PKB juga diisi dengan pameran IKM Bali Bangkit yang dilaksanakan oleh Dekranasda Provinsi Bali, melibatkan IKM dan UMKM pilihan dengan kurasi yang sangat ketat, sehingga dipastikan menampilkan produk-produk kerajinan unggulan Bali. Penataan pameran diatur dengan desain yang rapih, tematik, lapang, dan indah. Sehingga Kita bisa melihat tampilan sangat berbeda jika dibandingkan dengan pameran-pameran Pesta Kesenian Bali sebelumnya. Ayo nanti Kita lihat bareng dan bantu perajin Kita yang sedang kesulitan,” jelas Gubernur Bali, Wayan Koster saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Pesta Kesenian Bali XLIII pada, Sabtu (Saniscara Wage, Tambir) tanggal 12 Juni 2021 yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Art Center, Denpasar.

Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat dan kegairahan Kita bersama dalam menyelenggarakan Pesta Kesenian Bali tahun ini; justru membuat masyarakat seni di Bali mampu beradaptasi secara kreatif dan inovatif, utamanya dalam cipta karya seni virtual, termasuk membangun kebiasaan baru dalam mengelola even seni secara hibrid (luring-daring), dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

“Inilah jati diri otentik masyarakat Bali, bahwa dalam kondisi apapun tetap mampu berkreasi dengan kualitas karya seni yang semakin meningkat dan membanggakan. Ketangguhan dan semangat bertubi-tubi inilah yang harus Kita teladani terutama bagi generasi milenial Bali,” kata Gubernur Bali, Wayan Koster saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Pesta Kesenian Bali XLIII pada, Sabtu (Saniscara Wage, Tambir) tanggal 12 Juni 2021 yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Art Center, Denpasar.

Sumber : Pemerintah Provinsi Bali