Translate

April 19, 2024

Dinas Kebudayaan

Mari Lestarikan Tradisi & Kebudayaan Bali

“Gubernur Koster tutup Festival Seni Bali Jani”

 

Gubernur Bali Wayan Koster secara resmi menutup pelaksanaan Festival Seni Bali Jani, ditandai dengan mengayunkan tongkat bintang di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar, Jumat malam.

“Saya berharap para seniman, kreator para generasi muda bertalenta ke depan akan semakin termotivasi, tumbuh dan berkembang untuk berkreasi dengan berkualitas dalam memajukan seni budaya Bali menuju kesempurnaannya. Dengan demikian terdapat keadilan dalam penyediaan wahana untuk tampilnya seniman tradisi dan seniman modern,” kata Koster saat menyampaikan sambutan pada acara penutupan FSBJ yang pertama itu.

Orang nomor satu di Pulau Dewata itu menyebut bahwa Festival Seni Bali Jani yang telah berlangsung selama dua pekan (26 Oktober-8 November 2019) itu merupakan bentuk komitmen Pemprov Bali terhadap perkembangan seni modern yang meliputi teater, sastra, puisi, musik, film, mural dan berbagai jenis seni modern lainnya. Selain merupakan salah satu implementasi dari visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.

Pihaknya berharap FSBJ akan dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan setiap tahun. Koster berkomitmen pelaksaan FSBJ yang kedua pada 2020 akan diselenggarakan dengan lebih baik, menyangkut materi dan format penyelenggaraannya.

FSBJ 2020 materinya akan dibuat lebih kaya, akomodatif dan berkualitas. Selain itu, pelaksanaannya secara bertingkat yaitu mulai dari tingkat kabupaten berlanjut ke tingkat provinsi.

Untuk itu Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan anggaran untuk kabupaten/kota agar mengikuti festival seni tingkat provinsi dengan masing-masing bantuan anggaran sebesar Rp500 juta. FSBJ mendatang juga diisi parade antarkabupaten/kota se-Bali. “Bersiap-siaplah dengan sebaik-baiknya mengikuti FSBJ tingkat kabupaten/kota dan provinsi yang akan datang,” ucapnya pada acara yang dihadiri ribuan undangan dengan dominasi kaum milenial tersebut.

FSBJ 2020, lanjut Koster, menjadi bagian utuh program pemajuan kebudayaan dengan mengangkat tema “Candika Jiwa, Puitika Atma Kerthi” yang bermakna sebagai upaya kreatif terkini untuk mencandikan jiwa, spirit, taksu dan ide-ide cemerlang.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan “Kun” Adnyana mengatakan pelaksanaan Festival Seni Bali Jani telah mewujudkan cita-cita, harapan, dan mimpi bersama seluruh pekerja kreatif, utamanya kaum milenial yang sudah tumbuh menghidupkan khazanah seni modern dan kontemporer di Bali.

“Dalam 14 hari, kita bersama menyimak 13 jenis lomba yang melibatkan 264 peserta, 4 jenis workshop dengan 212 peserta. Kita mengapresiasi, kita menikmati suasana yang gaul, bersahaja, gokil sedemikian rupa dalam 39 pergelaran melibatkan 1.725 seniman dan pelaku kreatif di seluruh Bali,” ujar Kun Adnyana.

Tak hanya itu, FSBJ juga didukung 50 perupa yang menyajikan karya-karya besar seni rupa dalam bentuk mural, film, fotografi dan desain komunikasi visual. Kemudian berbagai hidangan atau kuliner kreatif melibatkan 100 peserta. Ada pula sarasehan dengan 207 peserta dari budayawan, seniman, dan Dirjen Kebudayaan RI, serta empat kali dialog budaya melibatkan 212 peserta. “Kami mengelola penyelenggaraan ini dengan melibatkan 2.905 orang,” ucapnya.

Dalam survei yang dilakukan terkait gelaran FSBJ 2019, juga didapatkan hasil diantaranya bahwa kepuasan pengunjung soal materi tentang kesesuaian antara tema dan sajian yang menyatakan sangat sesuai dan sesuai itu lebih dari 90 persen, kesan sangat menarik dan menarik terhadap pameran 80 persen, kesan sangat menarik dan menarik terhadap pelaksanaan lomba lebih dari 90 persen.

“Harapan kami, FSBJ menjadi tonggak baru, tonggak kita bersama, merupakan cita-cita kita bersama, mari kita bangun dan kuatkan bersama,” kata Kun Adnyana yang juga akademisi ISI Denpasar itu.

Gubernur Koster saat mengayunkan tongkat bintang menandai penutupan Festival Seni Bali Jani didampingi Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati beserta istri, Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun beserta istri, dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali beserta istri.

Penutupan Festival Seni Bali Jani juga diisi dengan penyerahan penghargaan Bali Jani Nugraha kepada Ida Bagus Anom Ranuara (pengabdi bidang teater), Ida Ayu Oka Rusmini (pengabdi bidang sastra), I Gusti Putu Bawa Samar Gantang (pengabdi bidang seni sastra), I Made Adnyana Ole (pengabdi bidang Sastra), Kadek Suartaya (pengabdi bidang kritik seni pertunjukan), Putu Wirata Dwikora (pengabdi bidang kritik seni rupa), dan I Made Adnyana (pengabdi bidang kritik film dan musik). Masing-masing penerima penghargaan, selain mendapatkan piagam penghargaan juga mendapatkan uang tunai masing-masing Rp50 juta.

Selain itu juga diserahkan hadiah bagi para pemenang pertama lomba-lomba dalam Festival Seni Bali Jani. Penutupan dimeriahkan dengan garapan “Terjebak di Dunia Maya” produksi Komunitas Kreatif Bali (KaKaBe), bahkan istri Gubernur Bali, Putri Suastini Koster ikut terlibat membaca puisi.**3**