Translate

April 28, 2024

Dinas Kebudayaan

Mari Lestarikan Tradisi & Kebudayaan Bali

UPTD. TAMAN BUDAYA : MEMANFAATKAN MEDIUM KERTAS PADI DI MASA PANDEMI OLEH KLUB BALI SENI

Bali Art Club secara intens memperkenalkan rice per atau kertas padi yang berasal dari China sebagai salah satu alternatif media. Selain murah, media ini sangat fleksibel dan gampang dibawa ke mana saja, sehingga menjadi pilihan saat seniman memerlukan kepraktisan, terutama saat akan bekerja di luar ruang maupun di studio.

Para seniman yang biasa menggunakan kanvas merasa tertantang untuk mengembangkan karyanya di atas “rice paper”. Media kertas padi telah digunakan selama ribuan tahun dalam tradisi berkesenian di China. Para perupa Bali diharapkan tetap memertahankan kekhasan masing-masing kendatipun berkarya di atas rice paper.

Upaya mengembangkan pengguaakn rice paper ini rupanya mengundang perhatian Konsul Jenderal China di Denpasar Mr. Gou Haodong yang kemudian memberikan dukungan kepada komuniats untuk beraktivitas. Di antaraya workshop rice paper saat pameran tunggal seniman Djaja Tjandra Kirana di Galeri Santrian, Sanur.

Kemudian berlanjut ke pameran seni rupa rice paper pada 19 Desember 2018 hingga 6 Februari 2018 di Sudakara At Space, Sudamala Suites and Villas Sanur. Dalam ameran ini Konjen China di Denpasar menghadirkan seniman asal China yag juga gurubesar di bidang kaligrafi China Prof. Liu Chen dan seorang seniman asal Negeri Tirai Bambu tersebut.

Ketika itu Konjen berkomitmen agar terjalin terjalin hubungan yang lebih erat antara seniman Bali dan China. Selain itu akan berupaya emmfasilitasi agar karya lukis “rice paper” seniman Bali dapat pula dipamerkan di China.

Selain karena ketekunan seniman Bali, pertukaran kebudayaan antara China dan Bali telah terjadi sejak ribuan tahun silam. Akulturasi budaya dari interaksi tersebut dapat dilihat dari unsur-unsur khas China yang dapat dilihat di bangunan masyarakat Bali.

Pada masa pendemi virus corona atau Covid-19, para perupa tetap berkarya di rumah atau studio masing-masing, Mereka ikut mendukung imbaun pemerintah untuk belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah sebagai upaya untuk memutus rantai penularan virus.

Ketua Bali Art Club Djaja Tjandra Kirana mengatakan lebih dari dua bulan mengandalkan interaksi komunikasi dengan menggunakan platform media sosial seperti facebook, instagram, dan penyeranta pesan whatsapp, termasuk untuk unjuk karya terbaru.

Klub Seni Bali sangat terbantu dengan adana program pergelaran pertunjukan seni secara virtual yang diprakarsai Dinas Kebudayaan Bali. Ini akan sangat membantu program komunitas ini.