Translate

April 18, 2024

Dinas Kebudayaan

Mari Lestarikan Tradisi & Kebudayaan Bali

UPTD. TAMAN BUDAYA : KOMUNITAS SENI RUPA AKARA

Spirit Aksara Bali dan Baligrafi sebagai konsep dasar yg diimplementasikan secara bebas oleh masing-masing seniman ataupun peserta didik yg terlibat dalam Komunitas Seni Rupa Akara.

Ketika ide atau gagasan muncul dalam pemikiran seorang perupa maka sesegera mungkin akan mewujudkannya,dengan berbagai pertimbangan. Secara tehnik,jenis material,artistik,serta penyajian hasil karya sebagai wujud nyata dari suatu gagasan. Dalam eksplorasi kekaryaan masing-masing peserta secara mandiri dibebaskan menstilirisasi ataupun menyerap aksara sebagai sumber inspirasi kekaryaan yg terkadang bisa memunculkan gagasan visual baru,baik dari segi warna,ekspresi,komposisi,dan elemen-elemen alternatif yang memungkinkan untuk mendukung ekspresi visual. Aksara merupakan mahkota Budaya,adalah salah satu media untuk mendokumentasikan kebudayaan. Upaya pelestarian aksara Bali tidak semata hanya diterapkan dalam bentuk nyurat atau menuliskannya. Visual Aksara Bali bisa disenyawakan dengan seni rupa atau diformat secara khusus dalam bentuk kaligrafi. Kaligrafi dan Baligrafi sama-sama merupakan seni menulis indah. Secara etimologis kaligrafi berasal dari Bahasa Yunani yaitu kalios yang berarti indah dan graphia yang berarti coretan, atau tulisan. Istilah Baligrafi ini muncul di Bali pada tgl 1 juli 2013, tepatnya pada momen festifal Bahasa Bali. Sebagai inisiator dari istilah Baligrafi ini adalah maestro seni lukis I Nyoman Gunarsa dkk.

Aksara atau skrip adalah suatu sistem simbul-simbul visual yang tertera pada kertas maupun media lainnya untuk mengungkapkan unsur-unsur yg ekpresif dalam suatu bahasa. Ditinjau dari sudut pandang seni rupa Aksara Bali secara visual memiliki kekayaan nilai artistik yg bersifat lentur,ritmis,dinamis,ekpresif yang sangat memungkinkan untuk disenyawakan dalam seni rupa,tanpa mengurangi makna atau merusak aturan dalam penulisan. Dalam hal ini kami lebih menonjolkan sisi artistik dan nilai estetik dalam upaya menjaga, melestarikan dan mengembangkan warisan budaya leluhur dalam bentuk aksara yang dilukiskan menjadi Baligrafi atau Aksara yg diabstraksikan secara bebas dengan mengambil spirit Aksara Bali  sebagai sumber inspirasi dalam penciptaan karya seni lukis. Dan proses berkarya kami mengedepankan kebebasan dalam berkreatifitas mengolah aksara sesuai dengan gaya dan karakter masing-masing peserta.

Dengan mengusung tema “Spirit Aksara Bali dan Baligrafi” kami berharap dapat secara lebih bebas dan leluasa menggali,mengeksplorasi gagasan estetik dalam ruang lingkup yg lebih luas. Kami dari Komunitas Seni Rupa Akara berupaya untuk tetap berkarya dan menumbuhkan semangat berkesenian di Wilayah Karangaserm ditengah-tengah pandemi coviod-19 tentu dengan protokol kesehatan yg telah dianjurkan pemerintah. Dalam kesempatan ini kami melibatkan peserta dari kalangan anak-anak yg merupakan bagian dari anak-anak didik di Komunitas Seni Rupa Akara.