Diceritakan di sebuah desa tinggallah seorang ibu bernama Mek Seri yang memiliki empat anak perempuan. Keempat anak perempuannya sudah remaja dan sudah pantas untuk menikah namun sifat mereka masih kekanak-kanakan, salah satu contohnya, mereka sangat suka bermain salah satu aplikasi video yaitu tik-tok sampai mereka lupa dengan tugas menjadi anak untuk membantu pekerjaan rumah, sampai pada suatu saat Mek Seri geram dan menyuruh mereka untuk mencuci pakaian mereka sendiri disungai, karena Mek Seri sudah tidak mampu lagi membayar laundry di situasi pandemi covid-19 seperti ini. Disisi lain banyak pemuda yang tertarik dengan kecantikan mereka berempat. Sampai pada suatu saat datanglah seorang pria bernama Tapak, ia adalah seorang petani yang usianya sudah tidak muda lagi ingin melamar salah satu putri dari Mek Seri dengan membawa hasil bumi dari sawah miliknya. Pada saat yang bersamaan datang juga dua pemuda yang patungan membeli babi untuk melamar putri Mek Seri. Saat mereka sedang berdebat datanglah pria kaya membawa istrinya untuk melamar salah satu putri Mek Seri. Pilihan Mek Seri pun jatuh kepada pria kaya tersebut, karena menurut Mek Seri hidup putrinya akan bahagia dengan memiliki harta. Manusia selalu mengejar harta sampai lupa dengan arti bahagia yang sesungguhnya.
