Translate

May 3, 2024

Dinas Kebudayaan

Mari Lestarikan Tradisi & Kebudayaan Bali

UPTD. TAMAN BUDAYA : CENIDRE OLEH SANGGAR SENI KARYA REMAJA

Kata “Cenidra” dimaknai rasa cemburu dalam garapan  ini.

Rasa cemburu tidak saja dalam  persoalan asmara, namun bias terjadi dalam kehidupan yang lebih luas apakah  itu politik, social, ekonomi dan lain sebagainya. Orang bias saja memiliki rasa cemburu karena kedudukan dalam politik, atau dalam  kesenjangan social, atau ketimpangan ekonomi. Demikian pula rasa cemburu tidak hanya untuk orang tua atau dewasa, tetapi bias ada pada anak – anak, demikian luas jangkauan rasa cemburu itu, namun dalam karya ini  rasa cemburu (cenidra) dimaknai dlam siklus asmara.

Awal mula gambaran sepasang kekasih yang sedang asik bercinta, tiba – tiba datang perempuan lalu menyatakan diri sebagai kekasih lelaki pasangan yang sedang bermesraan itu, lalu pertengkaran pun tidak bisa dihindari, namun adanya saling pengertian, akhirnya mereka bertiga sepakat damai dan salah satu wanita mengalah. Belum selesai tiba – tiba datang seorang wanita lagi yang mengklaim dirinya juga kekasih pria itu, perang mulut pun terjadi, sampai akhirnya ketiga wanita itu meninggalkan lelaki playboy itu.

Renungan kisah cinta ini dalam bentuk garapan tari joged bumbung namun diolah sedemikian rupa guna memenuhi pemaknaan “cenidra” itu.