UPTD. MUSEUM BALI : PADMA SMARANDANA OLEH SANGGAR S’MARA MURTI

Peragaan seni virtual kali ini menghadirkan komposisi terpilih new music for Gamelankarya komposer Ni Nyoman Sraya Murtikantiberjudul “Padma Smarandana”dengan memainkan unsur Gamelan Smarandana secara solo. Komposisi tersebut dibawakan dengan tarianmenggunakan topengyang dihadirkan serupa hologram melintas ruang dan waktu di seputar Museum Le Mayeur. Ketulusan cinta kasih dan pengorbananNi Pollok terefleksikan melalui melodi-melodi yang tersusun dengan nuansa hikmat,lembut, nanromantikdiiringiKekawin Smarandana. Padmamelambangkan keindahan, ketulusan, kesetiaan, kesucian. Kelopak-kelopak bunga yang sering dikaitkan dengan keberadaan delapan arah mata angin utama yang dijaga oleh para dewata sebagai lambangkeharmonisanadalah dasar pijakan dalam menata posisi instrumenmenjadi bentuk Padma. Ikonografis padma juga banyak dijumpai pada lukisan –lukisan periode Bali karya perupaLe Mayeur de Merpes. Padma Smarandana merupakan refleksi ketulusan cinta kasih Ni Pollok kepada Le Mayeur dan Bali.Secara tradisi, ensambel Semarandana sesungguhnya dimainkan oleh satu kelompok pemain gamelan, namun dalam karya ini, musik yang dimainkan secara solo. Adapun instrumenyang dipilih adalah dua buah penyacah, dua buah pemade, gong, kempur dan bende.Terdapat delapan sudut yang dihasilkan dari posisi instrumentersebut yang tentunya sangat terkait dengan tekstual komposisi musik yang digarap. Pada awal bagian terdapat permainan gong yang menggunakan perhitungan ritme dari vibrasi atau reng yang dihasilkan.Kemudian pada bagian selanjutnya penata mengeksplor peluang dari setiap sudut yang ada dengan tema-tema musikal berbeda. Berpindah dari sudut ke sudut lainnya dengan mengkaitkan ide-ide musikal antara instrumenmelodi (penyacah,pemade) dan instrumentpemberi aksen (gong, kempur, bende). Dalam satu saat, pemain bisa memainkan dua instrumenberbeda dengan pola melodi terjalin dan sambung menyambung tidak terputus.